Aku bangun dan langsung membuat air panas, karena aku ingin minum teh. Aku mencuci muka sambil menunggu airnya panas. Setelah beberapa menit aku menunggu akhirnya airnya matang. Aku memindahkannya ke termos dan ke gelasku. Aku meminumnya di ruang tamu dan sambil memakan roti.
Tiba-tiba terdengar suara menggeram, aku langsung melihat keluar rumah ternyata Coco dan Obel sumber suara itu. Aku langsung mengambil air agar mereka berdua tidak berkelahi, saat tiba mereka berdua sudah berkelahi dan saling menggigit. Sebelumku siram menggunakan air aku memisahnya menggunakan Sapu, karena tidak berhasil aku menyiramnya menggunakan air, walau agak kejam ini lebih baik daripada dia berdarah-darah. Setelahku siram mereka berhenti sejenak dan berkelahi lagi. Ibuku dan kakakku bangun, ibuku membawa sapu, kakakku mas Allan membawa bendera semaphore, dan kakakku mas Finza membawa sapu juga. Mereka berkelahi lama sekali hingga nenek dan bulek ku datang.
Setelah mereka sampai di bagian barat rumah Coco dan Obel mulai berhenti. Saat itu mereka mulai berjauhan dan aku langsung memegangi Coco agar tidak berkelahi lagi. Saat ku pegangi coco dia menggigit tapi tidak dalam. Coco dan Obel mulai berkelahi lagi, sampai kaki dan tanganku kotor. Setelah beberapa menit mereka mulai berhenti berkelahi, dan mungkin Coco takut dengan bulekku sehingga mereka berhenti. Aku dan ibuku membawa Coco kedalam rumah, semua pintu ditutup agar Coco tidak keluar, sedangkan Obel langsung pergi.
Karena Coco bisa membuka pintu aku dan mas Allan menjaga pintu agar tetap tertutup. Kami saling bergantian menjaga pintu, Karena Ipik bangun Coco mengikuti Ipik terus. Ini menjaid semakin lama karena Ipik ingin keluar, akhirnya Ipik tidak jadi keluar. Keadaan mulai membaik karena obel sudah pergi dari rumah. Semuanya mulai membersihkan badan dan Coco sudah tidak gila lagi. Tapi keesokan harinya obel tidak pulang-pulang saat bulek ku mencarinya ternyata ada di rumah saudaraku yang tidak jauh dari rumah.
Mungkin Coco dan Obel berkelahi disebabkan oleh Obel yang mendekati anjing yang Coco suka, aku tidak tahu namanya tapi Coco pasti tau hehe. Setiap musim kawin Coco seolah-olah bukanlah Coco karena dia menjadi jarang pulang, tidak kenal dengan aku dan keluargaku, bahkan saat musim kawin tahun lalu Coco lebih ganas dan aku hampir tidak berani memeluknya. Tapi hal itu hanya terjadi saat musim kawin saja. Coco memang gila tapi sangat lucu dengan tingkahnya yang masih “ke kanak-kanakan”. Saat salah satu keluarga ku pergi Coco sangat sedih dan gelisah, tetapi saat pulang pasti Coco mengaung dan melunjak-lunjak. Perkelahian ini adalah perkelahian anjing terlama di rumahku, bisa dibilang sejarah pertempuran anjing terlama dirumah dan dimenangkan oleh Coco. Kasihan sekali Obel karena Coco mulutnya berdarah. dimenangkan oleh Coco. Ibuku memarah marahi Coco karena itu, dasar Coco GILA!